Koran Tempo, Rabu 1 Juli 2009
Link : http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2009/07/01/index.shtml
Fakultas Teknik UI membuka program dual degree dengan kampus Australia.
Kelas internasional dalam bentuk dual degree, memungkinkan mahasiswa memperoleh dua gelar sekaligus. Gelar sarjana diperoleh, sekaligus kemampuan akademisi diakui di mancanegara.
Universitas Indonesia (UI) memiliki program Pendidikan Sarjana S1 Kelas Internasional di bidang Fakultas Teknik.
Kelas internasional yang dibuka pada 1999, tersedia enam jurusan: Teknik Sipil, Elektro, Mesin, Metalurgi dan Material, Arsitektur dan Teknik Kimia.
Dalam perkuliahan yang berlangsung di kampus Depok ini, UI menggandeng Queensland University of Technology Australia (QUT) untuk teknik mesin, teknik sipil, teknik elektro dan teknik arsitektur. Sedangkan program teknik Metalurgi dan Material, serta teknik kimia bekerjasama dengan Monash University Australia.
Pendidikan ditempuh selama empat tahun. Berpola 2+2, artinya selama 2 tahun pertama mahasiswa kuliah di UI, dan dua tahun berikutnya di universitas mitra.
Alumnus nantinya mengantungi dua gelar, yaitu Sarjana Teknik (ST) dan B.Eng. Tak hanya itu, selama kuliah mahasiswa punya kesempatan membangun jaringan (network) di dua tempat kuliah.
Kita sadari sistem belajar SMU sangat berbeda dengan universitas. Di perguruan tinggi mahasiswa dituntut untuk mandiri dalam mengatur sistem belajar sekaligus aktif dalam interaksi sosial.
Sehingga dua tahun perkuliahan di Indonesia memberi kesempatan mahasiswa beradaptasi dengan atmosfir perkuliahan, sekaligus meminimalkan gegar budaya (culture shock) yang bakal dialami jika anak itu langsung ke luar negeri.
Dari sisi biaya, sudah tentu lebih hemat. Seperti dikemukakan oleh Manajer Pendidikan dan Riset FT UI, Dr. Ir. Bondan T. Sofyan, M.Si, biaya kuliah di kelas internasional FT UI bisa lebih murah 50 persen ketimbang langsung sekolah selama 4 tahun di Australia.
FT UI dalam rencana ke depan bakal menambah mitra kerjasama kelas internasional. Saat ini sedang menjajaki kemitraan dengan universitas di Australia dan Malaysia.
Ide kelas internasional sebenarnya bukan hanya mengirim mahasiswa Indonesia ke luar negeri. ”Mahasiswa asing juga bisa masuk ke Indonesia sehingga program internasional benar-benar terjadi,” katanya beberapa waktu lalu.
Bondan mengatakan Indonesia potensial sebagai destinasi pendidikan mahasiswa internasional, antara lain dari Timur Tengah.
Sayangnya pengurusan izin tinggal (visa) dan Kartu Izin Menetap Sementara (KITAS) mahasiswa asing untuk belajar di Indonesia masih rumit. Bondan berharap hal ini dapat didiskusikan bersama Departemen Luar Negeri dan Departemen Hukum dan HAM tentang potensi mahasiswa asing belajar di Indonesia.
Jadwal pendaftaran dan tes masuk kelas internasional FT UI berbeda dari program reguler. Saat ini sedang dibuka pendaftaran gelombang ke-II antara 1 Juni – 24 Juli 2009.
Ujian pada 2 Agustus mendatang, peminat diharuskan mengikuti Tes Potensi Akademik dan Tes English Proficiency Test (EPT). ”Kalau memiliki nilai TOEFL internasional tidak perlu ikut tes EPT lagi,”ujar Bondan. (DEWI RETNO)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment