Tuesday, October 12, 2010

Mahir Komputer dari Bangku Formal

(Tulisan Pengantar untuk Suplemen Pendidikan Majalah Tempo, 25 Januari 2010)

Komputer sebagai sistem pengolah informasi telah mengubah wajah dunia dengan kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang menyentuh segala bidang.

Kemajuan ini membawa dampak komputer masuk ke dalam bidang keilmuan di dunia pendidikan. Selain itu muncul pula kebutuhan sumber daya manusia yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi.

Sejumlah perguruan tinggi menghadirkan program studi Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, atau Teknik Informatika.

Pilihan jenjang pendidikan juga beragam. Pendidikan vokasi atau diploma seperti Akademi Manajemen Informatika & Komputer (AMIK) Bina Sarana Informatika (BSI), program diploma Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Universitas Gunadarma.

Kedua universitas ini juga punya pendidikan strata sarjana (S1) dan magister (S2) di bidang sistem informasi.

Akademisi sekaligus penggiat open source Dr. I Made Wiryana menjelaskan program diploma bisa menjawab kebutuhan dunia bisnis akan sumber daya manusia siap bekerja dan memiliki keterampilan. “Sedangkan yang kita harapkan dari seorang sarjana adalah mereka memiliki kemampuan analisis yang kuat,” kata Made Wiryana yang menjabat sebagai Koordinator Kerjasama Internasional Universitas Gunadarma.

Hal yang harus ditekankan adalah selama masa pendidikan mereka dibekali oleh ilmu-ilmu dasar yang kuat dan untuk menjawab kebutuhan siap pakai misalnya dengan menyediakan berbagai macam pelatihan bersertifikat.

Selain itu teknologi informasi bisa menjawab masalah lokal di Indonesia karena teknologi informasi bisa diaplikasikan di berbagai bidang studi.

Oleh karenanya muncul program studi lintas bidang seperti Akuntansi & Sistem Informasi; Matematika & Teknik Informatika; atau Statistika & Teknik Informatika.

Dan seiring dengan kemajuan ICT timbul pula ekonomi kreatif. Komputer bukan hanya untuk aplikasi teknik melainkan untuk menciptakan ilustrasi grafis, desain website, atau membangun brand produk atau institusi melalui komunikasi pemasaran atau marketing communication.

Sehingga muncul pula cabang keilmuan yang mengangkat sisi kreatifitas manusia, yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV). Meski belum ada data valid tentang pertumbuhan peminat studi DKV secara umum di Indonesia, tapi ambil contoh jurusan DKV BINUS University yang setiap tahun ajaran baru menarik peminat sebanyak 1.500 orang.

“Padahal kapasitas siswa yang bisa kami terima sebanyak 495 orang melalui 9 kelas,” kata Fransiskus A. S. Arif, Marketing Manager BINUS University.

Apapun pilihan studi untuk bidang teknologi informasi, kembali ke mahasiswanya untuk aktif mencari keterampilan, melatih kemampuan komunikasi, dan kemandirian. (DEWI RETNO)