Tuesday, November 27, 2012

PPKI 2012 Inspirasi Menjadi Manusia Kreatif


Industri kreatif beberapa tahun ini menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Saya sendiri beberapa kali mengangkat tema industri kreatif dikaitkan dengan dunia pendidikan. Kreativitas memang identik dengan ide kreatif, jiwa muda, kebebasan berpikir, namun sekarang  lebih dilihat sebagai sesuatu yang berprospek menghasilkan uang dan memberikan pemasukan kepada pendapatan negara.


Namun singkatnya Industri Kreatif Indonesia terdiri dari 15 subsektor yaitu: fesyen; kriya; seni pertunjukan; musik; penerbitan dan percetakan; arsitektur; kuliner; periklanan; film, video, dan fotografi; permainan interaktif; TV dan radio; riset dan pengembangan; seni rupa; desain; serta teknologi informasi.  

Dan jika mengenal ke-15 sub sektor, diharapkan memicu lahirnya creative wave, creative network, dan creative talent pool serta creativepreneurship.

Salah satu cara mengenalkan ekonomi kreatif sekaligus menginspirasi masyarakat untuk membuka peluang usaha di industri kreatif, adalah gelaran Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012.

***
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 menjadi ajang pengakuan nasional bagi orang kreatif sekaligus tempat untuk masyarakat yang ingin membuka peluang usaha di industri kreatif. 

“Sumbangsih sektor industri kreatif bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan citra bangsa. Pemerintah akan terus mendorong terciptanya lebih banyak tempat dan ruang untuk berkreasi dan berekspresi, serta melakukan penguatan kelembagaan dan harmonisasi kebijakan,” jelas Agung Laksono.

Karya kreatif mengangkat tradisi dan kearifan lokal meningkatkan kualitas hidup bangsa. Sedangkan banyaknya insan kreatif berprestasi di tingkat nasional dan internasional menjadi modal peningkatan citra bangsa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu menjelaskan sektor industri kreatif menyumbang Rp 468 triliun dengan pertumbuhan 6,03 persen terhadap PDB tahun 2010. “Industri kreatif menyerap 8,6 juta orang atau 7,9 persen dari tenaga kerja Indonesia, dan merupakan sektor kelima terbesar setelah pertanian, kehutanan, perikanan dan peternakan; perdagangan, hotel, dan restoran; jasa kemasyarakatan; dan industri pengolahan,” kata Mari.
Pada 2010, industri kreatif memberi kontribusi terhadap ekspor barang dan jasa sebesar Rp. 131,3 triliun dengan sumbangan terbesar berasal dari  kriya/kerajinan dan fesyen.

PPKI yang berlangsung pada 21-25 November 2012 di Epicentrum Walk Kuningan, Jakarta, bertema “Indonesia Creative Power: Yang Muda Yang Berkreasi” didukung oleh 14 Kementerian/Lembaga diprediksi menarik 75 ribu pengunjung, 900 pengisi acara dan 10 juta audiens media elektronik dan digital. Selama pekan berlangsung ada 73 mata acara yang dikemas dalam 34 acara pertemuan, 11 pertunjukan, 5 demo, 23 atraksi permainan dan pertunjukan.

Penyelenggaraan PPKI tahun ini melibatkan 14 Kementerian/Lembaga dengan Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat selaku koordinator, ditambah Kemenparekraf, Kementerian Perdagangan, Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Kementerian Komunikasi dan Informasi Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Negara BUMN, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, ditambah dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, serta Dewan Kerajinan Nasional Indonesia

Pemilihan tema Indonesia Creative Power didasarkan pada pemikiran untuk mengindentikkan PPKI sebagai ajang kekuatan kreatif Indonesia. Sedangkan pemakaian bahasa Inggris sebagai judul tema melambangkan keterbukaan kreativitas Indonesia ke dunia, sekaligus untuk menarik jiwa global anak muda.

Pada PPKI tahun ini juga diperkenalkan maskot “Si OK” (Si Orang Kreatif) yang menekankan bahwa kreativitas adalah kekuatan insan manusia. Kesan anak melambangkan pribadi yang senantiasa memelihara ‘si anak’ di dalam dirinya untuk selalu merdeka. Kepala berbentuk bola pada maskot memaknakan pengetahuan (knowledge) bangsa yang diperkaya pengetahuan di dunia sekaligus membentuk bola mata yang melambangkan ‘mata terbuka’ untuk senantiasa belajar. Untuk dua telinga besar memaknakan sikap yang senantiasa menyimak dan dada besar dengan dua lengan terbuka melambangkan sifat lapang dada, siap menghadapai risiko apapun dalam mencapai cita-cita. Lambang hati besar di dada menunjukkan sifat besar hati orang kreatif dan warna merah melambangkan sifat berani untuk menciptakan perubahan sekaligus semangat yang berkobar (passion).


(Sumber tulisan: Siaran Pers Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat)