Tuesday, June 23, 2009
Ahli Kelola Dokumen dan Informasi
Koran Tempo, Rabu 24-6-2009
Link : http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2009/06/24/index.shtml
Program Diploma-III Manajemen Informasi dan Dokumen Universitas Indonesia (UI) bukan menghasilkan pembuat program komputer.
Sepintas ruang di lantai dua Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI seperti perpustakaan umumnya. Beberapa baris rak dengan buku-buku tertata rapi, kotak coklat bertuliskan “Arsip” terletak di rak bagian atas, meja dan kursi tempat membaca, dan laci katalog.
Yang terlihat unik adalah sebuah rak dengan tempelan kertas putih bertuliskan ”Buku Praktek”. Rak bersusun lima baris itu penuh terisi 3 judul buku saja, yaitu Buku Pedoman Kerja Perpustakaan Dewey Decimal Classification, Daftar Tajuk Subjek Universitas Indonesia, dan Anglo-American Cataloguing Rules.
Ketiga buku di atas adalah pedoman kerja membuat katalog bagi pustakawan. Memang, ruangan ini bukan perpustakaan biasa, melainkan fasilitas Laboratorium Perpustakaan dan Kearsipan tempat mahasiswa program Diploma-III Manajemen Informasi dan Dokumen (MID) UI mempraktekkan ilmunya.
Laboratorium ini melengkapi fasilitas lain berupa Laboratorium Komputer dan Laboratorium Perkantoran.
Program MID menyiapkan tenaga profesional di bidang manajemen informasi dan dokumen, yang mampu mengelola informasi dan dokumen lintas unit informasi antara lain berupa perpustakaan, kearsipan, atau pusat rekod.
Para lulusan diharapkan bisa mengisi kebutuhan akan ahli madya yang memiliki keterampilan mengelola informasi maupun dokumen.
Koordinator Program Diploma-III Manajemen Informasi dan Dokumen, Y. Sumaryanto, Dip.Lib. mengatakan, ”Seringkali orang rancu mengartikan program Manajemen Informasi dan Dokumen seperti kuliah informatika. Lulusan nantinya bukan menjadi programmer atau membuat aplikasi komputer.”
Akan tetapi, sambung Sumaryanto, memang tenaga Manajemen Informasi dan Dokumen memanfaatkan teknologi informasi (TI) untuk pengelolaan atau penemuan kembali suatu informasi atau dokumen. ”Tetapi lulusan bukan bertujuan menciptakan produk TI,” tegas dia.
Program ini sebagai hasil penggabungan dua jurusan Diploma-III, Kearsipan dan Perpustakaan serta Informasi. Peleburan dua jurusan pada 9 tahun lalu itu bertujuan menghasilkan lulusan berdaya saing sekaligus lebih aplikatif. Selain mampu mengelola arsip atau kumpulan dokumen yang dihasilkan oleh suatu organisasi, jebolannya diharapkan ahli mengelola perpustakaan.
Sebagaimana syarat lulus program Diploma harus magang dan membuat laporan praktek kerja, mahasiswa MID selama 2 bulan juga ditugaskan di tempat yang memungkinkan mereka mempraktekkan kemampuan manajemen rekod dan perpustakaan.
Peluang bekerja terbuka lebar di perpustakaan, pusat rekod, dan hampir semua kantor memerlukan tenaga Manajemen Informasi dan Dokumen untuk mengelola arsip perusahaan. Menariknya, ”Hampir semua lulusan terserap di lapangan, malah ada yang menolak karena ingin lanjut ke S1,” kata Sumaryanto.
Bidang studi ini terbuka bagi semua umur asalkan berlatar belakang jurusan Sekolah Menengah Atas. Jumlah pengajar atau dosen ada 28 orang, sebagian lulusan magister dari Inggris. Apalagi, seperti dikatakan Sumaryanto, Program MID yang pertama di Indonesia dan satu-satunya yang menggabungkan jurusan Perpustakaan dan Informasi sekaligus Kearsipan. (DEWI RETNO)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment